Selamat
pada para juara kelas yang telah sukses berada pada titian yang diinginkan,
kita sadari atau tidak semua kita memiliki keinginan atau cita-cita untuk
menjadi yang terdepan atau lebih unggul dibandingkan yang lain. Berbagai usaha
dan cara biasanya kita lakukan, semuanya bertujuan pada satu titik kepuasan.
Sang juara itu itu lah namanya, bahagia ketika kabar itu datang atau langsung
terdengar di kuping sang juara bahkan lebih gembira lagi jika nama sang juara
di kumandangkan ditengah-tengah kerumunan atau keramain orang, semua mata
menatap penuh tanda Tanya siapakah sang juara itu, ketika nama terlontar
mata-mata penuh Tanya tadi menuju satu titik tumpu pada sang juara. Gegap gempita,
riuh pikuk, suara gemuruh dan tepukkan tangan membahana. Seketika itu pula
seluruh pesona wajah merekah penuh berkah, serasa jantung berhenti berdetak
ketika sanag juara kembali di panggil. Bibir pun tak luput dari rasa syukur dan
bahkan tak jarang meneteskan air mata kegembiraan.
Tentunya
kegembiraan ini bukan hanya milik sang juara tetapi juga milik sang pengagum,
pengayom atau Pembina. Sungguh Allah telah berikan yang terbaik buat
hamba-hambanya yang selalu berusaha lebih, melebihkan waktu dari biasanya,
melebihkan jam kerja dari biasanya memberikan pembelajaran lebih semuanya
bernilai lebih karena mengharapkan nilai lebih. Tak salah jika kita berharap
lebih kepada Allah sang pemilik kelebihan, yang dilarang adalah
berlebih-lebihan. Allah tidak pandang pada siapa Dia memberikan rizkinya baik
pada orang kafir atau islam, orang jelek atau buruk, orang lemah atau orang
kuat, tetapi Allah berikan rizkinya pada semua makhluk yang ada dimuka bumi
tanpa membeda-bedakan. Allah hanya memberikan lebih pada makhluknya yang mau
berbuat lebih untuknya.
Terkadang
kita berharap lebih pada Allah tetapi kita tidak pernah memberikan lebih
untuk-Nya.
Selamat
bagi para juara, semoga ilmu dan berkah yang Allah berikan kepada sang juara
siapapun Dia, merupakan usaha yang telah dilakukannya sendiri dan Allah
memberikan hasil sesuai dengan usahanya.
Mulailah
satu langkah lebih maju dari yang lainnya karena itu akan terbukti dikemudian
hari bagi orang-orang yang mau berfikir, hanya waktu yang akan menjawabnya. Selebihnya
kita berserah diri dan bermohon pada Allah untuk memohon panduan dan
bimbingan-Nya menuju ridho-Nya. Amin ya Rabbal ‘Alamin..
Kepada
yang belum mendapat juara, bersabar dan ikhlas adalah kunci keberhasilan,
senantiasalah berfikir positif bahwa Allah akan berikan pada waktu dan tempat
yang lain, karena keyakinan adalah modal utama mencapai keberhasilan. Sama seperti
hari ini kita meyakini keimanan kita pada sang Pencipta dan pembawa risalah,
begitu pula hendaknya keyakinan yang kita tanamkan pada diri kita untuk selalu
berbuat yang terbaik. Jadikanlah kegagalan sebagai sebuah pondasi yang kokoh
untuk memulai bagunan baru yang lebih megah, karena jika pondasi kegagalan ini
diabaikan bahkan dianggap sebagai hal yang tidak wajar maka kita tidak pernah
memiliki kesempatan yang jauh lebih baik kedepannya, sebaba pondasi yang kita
bangun telah hancur.
Semangat
bukan satu-satunya jalan menuju titian kesuksesan yang kita inginkan tetapi
semangat juga harus dibarengi dengan sebuah usaha dan keyakinan.
Kepada para sahabat yang belum
berpartisipasi, bahkan tidak mengucapkan selamat atau bahkan meminta maaf atau
setidaknya memberikan semangat pada yang aktif, marilah kita cermati dan teliti
dengan seksama seberapa besar pembuktian kecintaan kita pada sebuah pekerjaan,
persahabatan. Bukankah kita hidup di dunia ini tidak sendiri, kita saling ketergantungan
satu sama lain, jika kita ingin diri kita berada pada puncak tentu kita
membutuhkan perbekalan bahkan wawasan yang lebih untuk berbagi satu sama
lainnya. Bukankah dalam kehidupan sehari-hari senantiasa kita curhat pada orang
lain jika memiliki masalah atau bahkan kegembiraan. Kita adalah keluarga satu
sama lain harus saling mendukung. Cobalah mulai pertanyakan pada diri masing-masing
berapa besar ke-aktifan kita dalam keluarga ? adakah kita menasehati keluarga
kita ? adakah kita memberikan lebih untuk keluarga kita ? adakah kita membela
keluarga kita yang membutuhkan pertolongan kita ? seberapa kenal kita dengan
saudara kita ?
Tentu
semua pertanyaan di atas, hanya masing-masing diri kita yang mampu menafsirkannya,
wahai.. para jiwa yang gagah berani tunjukkan kepudilianmu untuk menegur
saudara yang salah arah agar kapal yang engkau tumpangi tidak tersesat, karena
jika tersesat kita juga semua akan turut serta tersesat. Jika engkau melihat
kapal ini bocor maka jangan biarkan kebocoran itu menenggelamkan seluruh isi
kapal maka tamballah, agar suatu saat ketika engkau menjadi nahkoda, kapal
tetap bisa engkau jalankan. Jika engkau memiliki pandangan yang tajam kedepan
dan melihat gunung es maka engkau sampaikan dengan bijak penuh wibawa pada sang
nahkoda agar memutar arah. Sehingga engkau selamat dan semua selamat.
Sekali
lagi kita adalah keluarga, saling peduli dan saling mengingatkan adalah
kewajiban kita bersama.
Semoga
artikel ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya keluarga TPQ-BM tercinta.
TPQ
Baitul Musyahadah memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para juara
dan partisipatisan yang telah ikhlas dan sabar dalam mengemban tugas dan
tanggung jawab.
Piagam TPQ-BM |
Silahkan
di Download PIAGAM PENGHARGAAN TPQ-BM
bagi
para juara Menulis surat untuk TPQ-BM, dan Juara CCA 1 s/d 3.