Pantai Pasir Putih (Rahmat) |
Ustad-ustadzah, 2 mobil yang berjalan beriringan serta dikawal dengan 6
honda ustad-ustad yang naik kendaraan roda dua, dengan Bismillah kita
berangkat ke Pasir Putih.
alhamdulillah pukul 10 kurang 5 kita telah sampai ditujuan. Setelah
beristirahat sejenak sambil sebagian dari ustad/ustadzah menggelar tikar
di bibir pantai yang biru dengan iringan musik ombak pagi. pantai yang
indah yang penuh dengan pesona tersendiri bagi para pengagumnya. sungguh
besar kuasa-Mu ya Rabb... maha besar Engkau dengan segala kekuasaan-Mu.
Allahu akbar.
Setelah persiapan dirasa memadai dengan lesehan tikar yang
dibawa, ustad-ustadzah berhimpun dan memulai acara Ceremony. MC (Master
of Ceremony) langsung oleh Koor Bakat Minat (Ust. Zanzibar) dengan
mukhadimah yang memukau dan suara lantangnya seolah tak mau kalah dengan
besar suara ombak laut. Pembacaan Ayat Alquran sebagai langkah awal
penyejukan hati dilantunkan oleh Ust. Maulidan. Dilanjutkan dengan
laporan KETUPAT (Ketua Panitia) oleh Ust. Hanifar, dengan gaya dan sosok
kepribadian yang kalem KETUPAT menyampaikan ucapan terimakasih kepada
para panitia yang telah mempersiapkan araca dan terimakasih kepada
ustad-ustadzah yang telah memenuhi undangan. beluai juga menyampaikan
rihlah ini jarang-jarang dilakukan bahkan terakhir kali diadakan kata
KETUPAT tahun 2008 dan sekarang baru diadakan lagi tahun 2012 tanggal 23
Desember 2012. hitung saja berapa tahun kita harus mempersiapkan rihlah
ini untuk bisa terlaksana.....
Hem....selanjutnya (kata MC), Petuah nasehat atau apalah namanya oleh
Ust. Rahmat Hdy (Direktur TPQ-BM) dalam untaian katanya sang Pemimpin
rupanya berduka di acara senang-senang ini, apa yang menjadi dukanya
adalah ketidak konsistenan ustad dan ustadzah dalam hal menepati waktu
tidak sesuai dengan yang telah dijadwalkan, ketidak ikut sertaannya para
ustad-ustadzah sebagaian besar dengan berbagai kendala dan kondisi
masing-masing ustad-ustadzah. Namun begitu sang Pemimpin juga harus
legowo alias berbesar hati dengan kehadiran ustad-ustadzah yang ada
dihadapan saat ini. Direktur juga menyampaikan agenda acara yang telah
dikemas untuk acara rihlah yang sebagian tidak tercover karena molornya
waktu. namun sekali lagi direktur memberikan apresiasi yang tinggi
kepada ustad-ustadzah yang loyal terhadap kegiatan-kegiatan TPQ-BM.
Ustad-ustadzah Allah akan memberikan kemudahan kepada kita jika niat dan
ketulusan hati kita hanya ingin mendapatkan ridho dari Allah. Tetapi
jika niat tak pernah ada maka kesempatanpun tidak pernah hinggap dalam
kehidupan kita. Allah maha tahu apa yang apa yang tersirat dan yang
tersurat pada setiap hambanya dan Allah juga maha Mengetahui apa yang
kita perbuat dan kita lakukan, maka ingatlah Allah akan memberikan
ganjaran pada setiap langkah kita.
kegiatan ini bukan milik Direktur, kegiatan ini juga bukan milik TIM
Pengurus TPQ, juga bukan milik perorangan ustad-atau ustadzah, ini
kegiatan milik kita bersama, jika bukan kita yang menghadiri maka siapa
lagi yang akan memajukan dan meneruskan perjuangan warisan keagaamaan
ini. Mari kita bergenggam jemari dengan ukhuwah islamiyah dengan satu
landasan aqidah yang sama. (hem...udah ah panjang banget ne...). salam
sukses n selamat berjuang ustad-ustadzah yang selalu GIGIH DAN SEMANGAT
TANPA PAMRIH.
Selanjutnya...(kata MC) Tausyiah dari Almukharam Syekh Ust. Mubasirullah, Lc.
untuk menggambarkan ustad ini bagaimana ya..hem...semua ustad-ustadzah
tidak ada yang tidak kenal beliau, seorang yang periang dan sangat
mencintai kehidupan TPQ-BM sepertinya TPQ sudah mendarah daging dalam
dirinya menjadia bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan beliau,
meskipun kesibukan dan tanggung jawab keluarga berada dipundaknya tapi,
tidak ada kata lelah bagi seorang muslim dan pejuang dakwah, dalam
sela-sela ceramahnya keras dan lantang (karena takut kalah sama suara
ombak pantai), istirahatnya seorang muslim itu berpindahnya dari 1
pekerjaan ke pekerjaan lain. Jadi bukan tidur,...atau menonton
ustad-ustadzah.. ingat ustad/zah jangan biarkan waktu kosong, waktu
luang menghampiri kita dengan tanpa kesibukan karena itu memberikan
peluang kepada syaithon untuk membisikkan peluang-peluang maksiat atau
yang paling kecil melalaikan kita dari waktu. Sesekali sang Ustad muda
ini mengelus jenggot panjangnya.. lalu berkata kembali dengan nada tetap
tinggi (karena......) dalam Alquran Allah juga menyuruh kepada kita
untuk menelusuri bumi ini dalam arti rihlah jadi rihlah bukan tidak ada,
bahkan Allah mengatakan jika kamu bepergian ke Masjid Al-aqsa dan
Makkah maka persiapkanlah barang-barangmu bahkan rohaniah kita juga
jasmaniah kita dan tauhid kita. Maka jika tidak ada persiapan janganlah
berpergian ke tempat ini. Allah juga menyuruh kita mentadaburi, belajar
dari alam disekeliling kita yang telah Allah ciptakan untuk kita semua,
karena dari seluruh ciptaannya tidak ada yang tidak bermanfaat buat umat
manusia bahkan semut sekalipun atau bahkan nyamuk bahkan bioplangton,
semua Allah ciptakan bukan tanpa maksud semuanya telah Allah tata rapi
dan berkesinambungan. Maka kitalah sebagai umat manusia yang beriman dan
mau berpikir tentang smua ciptaan Allah bahwa smua itu ada manfaatnya
bagi kehidupan.
kembali sang ustad dengan senyum khasnya,...mengelus janggut hitam dan lebatnya.
Akhirnya Ceremony berakhir dengan pesan terakhir sang ustad melanjutkan
dan mengulangi pesan Direktur TPQ untuk menjaga lingkungan dan menjaga
pergaulan karena kita mendapatkan amanah sebagai seorang ustad atau
ustadzah maka jagalah itu. Karena semuanya akan diminta pertanggung
jawaban kelak.
Owkeh.......kata sang MC yang ga bisa duduk dari mulai acara hingga akhir tak duduk-duduk, dengan gaya Full Action....
Salam ukhuwah...
Pasir Putih